Wi-Fi Hotspot Mudahkan Akses Internet


Wi-Fi hotspot adalah tempat layanan access point yang dapat memudahkan user untuk menggunakan Wi-Fi untuk koneksi Internet. Wi-Fi hotspot dapat menjadi tempat tujuan di mana Wi-Fi terkoneksi di dalamnya. Wi-Fi menjadi sangat populer baik untuk para pebisnis, di rumah, remaja dan sebagainya. Oleh karenanya, semua alat elektronik, seperti laptop, notebook, PDA telah membangun fasilitas Wi-Fi di dalamnya khusus untuk akses Internet. Wi-Fi telah dipertimbangkan sebagai alternative di LAN (Local Area Network).

Wi-Fi hotspot biasanya juga terdapat di tempat-tempat umum, seperti hotel berbintang, café, airport, stasiun kereta api, dan lain sebagainya. Kebanyakan Wi-Fi hotspot tersedia gratis bagin para pengguna yang berada di dekat titik hotspot. Satu titik hotspot merupakan suatu tempat di mana terdapat satu atau lebih access point yang dapat terkoneksi dengan Internet sebagai langkah kemudahan untuk para pengguna.

Jika user ingin menggunakan computer laptop atau notebook dalam hotspot Wi-Fi, maka user dapat meminta wireless LAN card, sebagai pengganti broadband router. Sebuah broadband router akan dibutuhkan jika user ingin menggunakan laptop di rumahnya untuk koneksi wireless. Hal lain yang penting dalam penggunaan Wi-Fi hotspot yakni user bisa mendapatkan account dari penyedia layanan Wi-Fi dengan tujuan untuk mendapatkan akses Wi-Fi. Wireless broadband router atau wireless LAN dapat dibeli di banyak toko online di Internet atau offline. Banyak provider yang menawarkan produk Wi-Fi seperti “wireless minutes”, “wireless kits” dan LAN card.

Ketika user bekerja pada public domain, user harus memperhatikan keamanan Wi-Fi hotspot. Wi-Fi hotspot selain gratis, juga dapat dinikmati oleh setiap orang yang sudah terkoneksi. Keamanan Wi-Fi hotspot menjadi pertimbangan yang penting terutama ketika berada dalam public hotspot, yang dapat mengarah kepada pencurian baik online atau offline. User yang bekerja menggunakan laptop di public hotspot, harus waspada dengan adanya pencurian laptopnya. Selain itu, user juga dapat melakukan aturan yang simple seperti enkripsi file yang digunakan untuk email dan transfer data. User harus memastikan telah terkoneksi dengan access point yang otentik dan mematikan file sharing selama transfer data atau kirim email.

Hal mendasar yang mungkin perlu diperhatikan user adalah laptop setidaknya memiliki password yang terlindungi, sistem laptop juga telah diupdate dan menggunakan software antivirus. Selain, itu, laptop perlu dilengkapi dengan sistem firewall dan memastikan keamanan email dengan https dan VPN (Virtual Private Network). (h_n)


Diskusikan berita ini di Diskusi BeritaNET.com

Menggali Fenomena Maraknya Hotspot

Sudah bukan hal baru lagi bagi kita saat melihat pengunjung mall dengan antusias melahap berita dari Internet melalui laptop di depannya, dengan hanya ditemani sebotol teh atau camilan. Atau sekelompok mahasiswa yang menghabiskan waktunya di lingkungan kampus demi 'gratisan' Internet setiap hari. Namun jika kita cermati dengan baik, sebenarnya apakah sasaran utama dari penyediaan layanan ini pada ruang publik kita?

---

Memang ada banyak sekali alasan untuk suatu pihak memasang hotspot pada lokal area bisnisnya. Sebut saja kampus, karena institusi pendidikan ini mempunyai tujuan paling ‘mulia’ dalam pemasangan hotspot. Tujuan utama suatu kampus dalam menyediakan layanan hotspot tentu saja untuk memperluas akses civitas akademikanya terhadap informasi global melalui Internet, disamping mungkin juga mengembangkan komunitas e-learning yang mereka miliki. Walaupun tidak bisa dipungkiri juga terselip aspek bisnis dalam motivasinya. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sejauh mana ketepatan layanan ini mencapai sasarannya? Benarkah dalam sebuah kampus, era Internet kabel sudah harus digantikan oleh hotspot. Ataukah hanya sekedar sebagai strategi bisnis dalam persaingan dunia pendidikan yang kian ketat?

Seperti yang kita tahu, sejak banyaknya kampus menyediakan layanan hotspot, memang kampus tersebut berhasil menjadi 'rumah kedua' bagi sebagian mahasiswa. Namun sebenarnya untuk alasan apakah mereka betah berlama-lama tinggal di kampus dengan laptop atau PDA-nya, mungkin harus dikaji lebih dalam. Yang jelas tidak sepenuhnya motivasi mereka untuk 'tinggal di kampus' terkait dengan tugas kampus yang harus dikerjakannya. Banyak diantaranya yang memanfaatkannya sekedar karena 'gratis'. Karena seperti yang diketahui bersama, biaya komunikasi di Indonesia, termasuk untuk koneksi Internet, masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Itulah mengapa para mahasiswa ini lebih memilih 'gratis' di kampus, daripada 'bayar' di luar. Tentu saja semua itu sangat rasional.

Pastinya sebuah kampus sudah mempertimbangkan kemungkinan seperti tersebut di atas, sebelum mereka memutuskan untuk memasang hotspot. Jika sudah dapat menduga, mengapa juga mereka tetap memasangnya? Tak lain adalah karena pertimbangan aspek bisnis, karena seperti yang kita tahu, dunia pendidikan pun saat ini merupakan lahan bisnis yang potensial. Untuk dapat bersaing menjadi sebuah perguruan tinggi papan atas, tentunya tak semata kualitas pendidikan yang harus diperhatikan. Aspek fasilitas kampus merupakan salah satu faktor penentu layak tidaknya sebuah perguruan tinggi disebut 'bergengsi'. Bayangkan jika sebuah perguruan tinggi ternama sekelas UGM atau UI tidak mempunyai hotspot. Apa kata dunia? Itulah mengapa saat ini banyak kampus berlomba memperbaiki infrastrukturnya, termasuk infrastruktur IT-nya.

Lalu bagaimana dengan pemasangan hotspot pada suatu pusat keramaian? Seperti yang banyak kita lihat saat ini, banyak ruang publik yang menyediakan fasilitas hotspot. Untuk yang satu ini, alasannya sangat mudah ditebak, tak lain dan tak bukan adalah aspek bisnis semata. Ya, sebuah ruang publik yang menyediakan hotspot pastilah akan menarik bagi para surfer untuk mendatanginya, dan para surfer ini biasanya berasal dari ekonomi menengah ke atas. Ini merupakan suatu nilai tambah bagi proses marketing suatu pusat keramaian. Entah itu hotspot yang bersifat free hingga hotspot yang berbayar sekalipun kenyataannya tetap merupakan hal yang menarik, apalagi untuk kalangan muda di kota-kota besar, yang didominasi oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai penjuru daerah. Tentu saja mereka merupakan target market yang potensial. Hitung saja sudah berapa pusat perbelanjaan maupun hiburan di sekitar kita yang memasang fasilitas ini, mulai dari Mall hingga kafe-kafe, semua berlomba memperlengkapi diri dengan fasilitas ini. Tak lain hanyalah untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin untuk memperlancar bisnis mereka masing-masing.

Jadi sebenarnya hal terpenting dari fenomena maraknya pemasangan hotspot saat ini adalah bukan untuk apa mereka memasangnya, namun bagaimana kita memanfaatkannya. Orang yang memakai layanan tersebut hanya untuk sekedar mengetahui gossip artis dan film terkini tentunya tidak akan mendapat manfaat yang sama dengan orang yang memakainya untuk bekerja melihat harga saham di pasaran terkait dengan berita terbaru kebijakan pemerintah. Begitu juga dengan mahasiswa, walaupun sama-sama mendapat akses gratis di kampus, tergantung dengan bagaimana mereka akan memanfaatkannya.(dna)


Diskusikan berita ini di Diskusi BeritaNET.com