Cukup 2 Pohon Sawit, Dapur Anda Akan Ngebul Puluhan Tahun


Jakarta - Agaknya masyarakat kurang mampu boleh tersenyum lega karena kini telah ditemukan sebuah inovasi kompor baru berbahan bakar yang praktis dan ekonomis. Apakah itu?

"Tidak ada proses yang macam-macam, cukup dengan buah sawit yang telah dijemur sebelumnya selama 4-5 hari, maka kompor sabut biji sawit ini dapat langsung berfungsi", ujar Bayu Himawan, staf anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Sosial Budaya, Budhi Santoso, kepada detikcom, Rabu (25/03/2009) dalam diskusi terbatas bertajuk "Peluang Penggunaan Energi Alternatif".

Selain praktis, penggunaan kompor tersebut juga diperkirakan akan menghemat pengeluaran keluarga.

"Hitung-hitungannya, jika sekali memasak butuh 1 kg buah sawit, maka selama 1 tahun akan dibutuhkan 365 kg. Sedangkan, 1 pohon akan menghasilkan 350 kg. Maka, dengan menanam 2 pohon, kebutuhan sebuah keluarga akan tercukup bahkan sisanya dapat dijual dan menjadi pemasukan keluarga", jelas pria yang telah melakukan uji coba kompor berbahan bakar sawit di skala UKM Malang.

Ditambahkannya, selain 1 kg buah sawit dapat digunakan hingga 3-4 jam, api yang dihasilkan juga terbukti cukup panas. "Panasnya lebih dari LPG, dan hampir mendekati panas api minyak tanah," terangnya.

Disinggung mengenai biaya dan pemasaran kompor, Budi mengaku belum sampai ke tahap tersebut. "Kita belum sampai situ tahapannya, sekarang kita masih sosialisasi ke masyarakat, apakah masyarakat sudah bisa menerima serta masih butuh masukan dari masyarakat," katanya

Budi juga berencana akan melibatkan masyarakat terutama pengrajin kompor dan tanah liat dalam pembuatan dan penyebaran kompor tersebut. Sebagai awal, rencananya proyek pembuatan kompor akan dimulai di Riau dan Malimping yang dekat dengan perkebunan sawit.

(amd/gah)

sumber: detik.com

Mikrohidro Atasi Kemiskinan di Desa

Kebutuhan listrik dirasakan sangat vital bagi masyarakat. Setiap barang elektronik di abad 21 ini pasti menggunakan energi listrik, contohnya televisi, radio, komputer dan lain-lain. Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Berdasarkan kajian ada hubungan linear antara pemakaian energi listrik perkapita dengan Gross Domestic Product (GDP) perkapita. Dengan kata lain pembangunan modern suatu negara tidak lepas dari konsumsi energi listriknya.

Saat ini globalisasi sudah menyebar ke seluruh dunia. Indonesia sudah 63 tahun merdeka, namun belum mampu mencukupi energi listrik sendiri. Sebanyak 35 persen dari jumlah penduduk indonesia atau sekitar 87, 5 juta jiwa diketahui hidup tanpa pelayanan listrik, dan bisa dikatakan mereka tinggal hampir semuanya tinggal di pedesaan. Jangankan untuk memenuhi listrik pedesaan untuk memenuhi listrik di perkotaan saja sudah susah, bahkan di ibukota negara sendiri sering terjadi pemadaman listrik.

Sementara kita sedang sibuk-sibuknya untuk berbenah di sana sini untuk mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga tapi di sisi lain kita di hadapi masalah tentang ketersediaan listrik. Jangankan untuk kebutuhan lain untuk seluruh penduduk negara ini saja susah. Pengadaan pasokan energi juga mengalami banyak kendala. Sudah bukan rahasia lagi bahwa pembangkit listrik di negara ini berasal dari energi fosil. Cadangan sumber energi fosil seperti minyak dan batubara yang banyak digunakan untuk pembangkit tenaga listrik kelak akan habis. Kebutuhan bensin 20 tahun ke depan diperkirakan akan meningkat 5 kali lipat dari tahun 2002 menjadi 48 juta kiloliter. Kebutuhan solar yang di gunakan untuk PLTD akan meningkat menjadi 4,3 kali lipat atau menjadi 56 juta kiloliter. Sementara itu, produksi minyak bumi Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun.

Kebutuhan energi listrik ini diperkirakan akan meningkat dengan laju pertumbuhan penduduk dan industri. Dan diperkirakan hingga tahun 2020 pemerintah baru bisa memenuhi pasokan listrik menjadi 90 persen jumlah penduduk. Ditengah kondisi finansial PLN yang kurang mendukung rasanya akan bertambah sulit bagi penduduk pedesaan terutama di desa terpencil akan sulit terealisasi. Melihat kondisi seperti ini maka pengadaan energi alternatif untuk pedesaan sangat perlu untuk di lakukan.

Berbagai alternatif telah dilakukan untuk pengadaan energi listrik. alam indonesia yang melimpah di topang dengan posisi di khatulistiwa maka Indonesia sudah cukup layak untuk mencari sumber energi alternatif yang baru. Namun dalam pengadaan energi listrik efesiensi pengadaannya patut diperhitungkan mengingat ketersediaan sumber energi di tempat energi itu diperlukan. Misalnya energi geothermal, Indonesia merupakan negara ”Arab Saudinya” geothermal karena hampir 40 persen sumber energi geothermal dunia ada di indonesia. Walaupun sumber daya geothermal Indonesia besar namun tidak semua wilayah Indonesia mengandung geothermal. Di samping itu investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga ini mambutuhkan dana yang cukup besar. Mengingat wilayah Indonesia penyebaran penduduknya banyak di pedesaan maka diperlukan sumber energi yang murah dan mudah diperoleh. Oleh karena itu yang menjadi pilihan bagi kita salah satunya adalah energi mikrohidro. @yc

Sumber : Newsletter IMIDAP

Energi Alternatif Dari Pesisir Pantai Papua


Buah Bitanggul Bandung - Ada yang menarik selama Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan di Aula Timur ITB. Buah Bitanggul yang selama ini tumbuh liar di pesisir pantai Papua, ternyata di tangan mahasiswa Universitas Cendrawasih dapat dijadikan biodiesel.

Apa itu buah bitanggul? Pohonnya biasa dibuat sebagai bahan bangunan rumah. Daunnya seperti daun jambu biasa dan biasanya dijadikan obat mata. Bentuk buahnya mirip buah jambu batu yang masih muda, padat, warnanya hijau, dan tidak berbau.

Buah yang bernama latin Umpilum ini, diyakini oleh Marcshell Morrin, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Cendrawasih, sebagai salah satu bahan baku membuat energi alternatif. Ia menjelaskan biji buah bitanggul bisa menghasilkan biodisel.

Mulanya biji buah Bitanggul dijemur seharian hingga kering. Setelah itu dibungkus dengan kertas saring. Setelah didiamkan dalam sejam, lalu dimasukkan ke dalam tabung. Setelah itu, biji buah bitanggul yang telah dibungkus dalam kertas diberi cairan Petrolium eter.

Air yang menetes dari kertas saring tersebut sudah menjadi biodiesel. Air yang berwarna merah tersebut, lalu diuapkan agar berubah menjadi warna kuning bening agar terlihat seperti solar.

"lima buah Bitanggul dapat menjadi 25 mililiter solar dalam waktu dua jam," ujarnya yang ditemui di sela seminar energi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (17/3/2009).

Dengan penemuan ini, Marcsheel berharap bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan energi alternatif, khususnya Bahan Bakar Minyak. Ia mengatakan nelayan di Papua selama ini sulit membeli solar akibat melambungnya harga solar yang mencapai Rp 45 ribu per liter.

Marcshell Morrin, mengatakan buah-buah bitanggul tumbuh liar sepanjang pantai Papua. Jumlahnya bisa mencapai ribuan pohon dalam satu kilo meter.

"Potensinya sangat besar sekali untuk Papua, bisa menolong masyarakat Papua yang kesulitan membeli solar yang mencapai Rp 45 ribu per liter," ujar Marcshell

Marchshell mengungkapkan, penelitian ini baru sebatas penelitian internal Universitas Cendrawasih. Pemerintah provinsi Papua belum mengetahui tentang penelitian buah Bitanggul. Dengan mengikuti pameran energi dan Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia, Marchshell dan peneliti lainnya dapat memperkenalkan kepada publik.

"Karena penelitian ini baru dimulai bulan Januari lalu dan kami tidak tahu bagaimana caranya memberitahu pemprov. Dengan mengikuti pameran ini diharapkan pemprov dapat melirik hasil penelitian kami," ujar Marcshell yang mengaku telah mencoba temuannya pada mesin mobil.(rks/ern)


sumber: detik.com

Tanaman Sumber Energi di Lahan Tandus


Areal bekas pertambangan di kaki sebuah bukit di Citereup, Bogor, Jawa Barat, itu dua atau tiga tahun lalu gersang dan panas. Tidak ada tetumbuhansebagai peneduh. Yang ada hanya hamparan bebatuan terjal ukuran besar dan sedang. Sejauh mata memandang hanya hamparan bumi yang kosong. Tidak ada tanda-tanda kehidupan flora dan fauna di sana.

Namun kini, hamparan tanah tandus dan gersang itu mulai menghijau. Di sanasini tumbuh pohon jarak setinggi sekitar setengah meter. Bahkan ada yang lebih tinggi dari itu. Meski di lahan tandus, namun pohon yang oleh masyarakat dikenal sebagai jarak pagar (Jatropha curcas L), itu tumbuh dengan subur. Daun danbijinya yang lebat memberi indikasi kuat bahwa tanaman ini mendapat suplai makan yang cukup dari tanah tandus tempatnya tumbuh.

Tanaman jarak itu sengaja ditanam di areal bekas tambang PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di kawasan Cietereup. Tidak hanya untuk reklamasi areal bekas tambang, budidaya tanaman ini juga dimaksudkan sebagai upaya pengembangan energi alternatif. Jarak yang dihasilkan tersebut diolah dan bisa dipakai dalam proses pembakaran di pabrik Indocement.

Penggunaan minyak jarak ini bisa menggantikan batu bara sebagai energi yang tidak terbaharukan. Dan ternyata, kualitas pembakaran dengan minyak jarak ini tidak kalah dengan yang dihasilkan batu bara. Keuntungan lainnya, pembakaran minyak jarak dalam proses produksi semen ini lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan karbon dioksida (CO2) sebagai penyumbang utama pemanasan global. Atas kebijakan membudidayakan tanaman jarak ini, tak heran kalau PT Indocement mendapat penghargaan Indonesian CSR Award 2008 kategori sosial dan lingkungan.

Jarak merupakan tanaman yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini digunakan sebagai bahan bakar pesawat Jepang saat menjajah Indonesia pada 1942 sampai 1945. Hampir semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Misalnya untuk obat berbagai jenis penyakit, seperti radang, batuk, dan sebagai antiseptik. Juga bisa untuk bahan baku sabun, insektisida, dan minyak.

Kandungan minyak jarak kalah dibandingkan sawit, kelapa atau alpukat. Namun rendemen minyak (trigliserida) dalam inti biji sekitar 55 persen atau 33 persen dari berat total biji. Ini lebih besar ketimbang sawit yang sebesar 20 persen.

Sejumlah peneliti bahkan ada yang mengatakan rendemen jarak pagar Indonesia bisa mencapai 42 persen Public & General Affairs Division Manager PT Indocement Tbk, Alexander Frans, mengungkapkan, selain mendukung lingkungan, budidaya tanaman jarak juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sebab harga minyak jarak yang dipakai dalam proses produksi semen lebih murah dibandingkan batu bara.

Industri semen, katanya, adalah jenis industri yang padat bahan bakar. Sekitar 50 persen dari biaya produksi adalah untuk batu bara. Karena itu perlu dipikirkan energi alternatif yang bisa menggantikan batu bara.

‘’Suatu saat cadangan energi dari batu bara akan habis. Karena itu perlu solusi lain agar kita tidak tergantung pada batu bara. Dan energi alternatif dari tanaman jarak ini menjadi salah satu jawabannya. Sepanjang 2008 kemarin, pemakaian minyak jarak idi Indocement bisa menggantikan sekitar 7 persen penggunaan batu bara,’’ ujarnya kepada Republika.

Hingga saat ini, terang Alex, panggilan akrab Alexander Frans, luas lahan tanaman jarak yang dibudidayakan mencapai 200 hektar. Ini berada di tiga lokasi pabrik, Citereup (Bogor), Cirebon, danTarjun (Kalimantan Selatan). Ke depan pihaknya menargetkan luas lahan budidaya tanaman jarak ini bisa mencapai seribu hektar.

Setiap pohon bisa menghasilkan hingga 100 buah. Dan setiap buah memiliki tiga biji yang bisa menghasilkan bahan bakar minyak. ‘’Biji jarak ini kami peras dan langsung menghasilkan minyak. Minyak inilah yang kami gunakan untuk proses pembakaran semen. Tidak hanya biji jarak, cangkangnya juga kami gunakan untuk proses pembakaran. Jadi sama sekali tidak menghasilkan residu atau sampah. Artinya semua bagian jarak digunakan untuk proses pembakaran,’’ jelas Alex. Dalam program ini, Indocement melibatkan masyarakat di sekitar pabrik.

Perusahaan memberikan bibit tanaman jarak kepada masyarakat. Tidak hanya itu, pendampingan dan bimbingan juga dilakukan agar masyarakat mampu menanam tanaman dengan baik dan hasilnya maksimal. Setelah dipanen, Indocement akan membeli hasil tanaman jarak tersebut dari masyarakat sesuai harga pasar.

Dengan melibatkan masyarakat setempat dalam proyek ini, maka pihaknya telah memberikan sumbangsih terhadap pembangunankomunitas dan pemberdayaan ekonomi. ‘’Sebenarnya banyak perusahaan lain yang sudah mengembangkan jarak. Hanya saja mereka terkendala penyerapannya. Kami sudah sampaikan, selama biaya pengakutan ke pabrik kami visibel, maka kami siap menampung pohon jarak dari pihak lain,’’ demikian ujar Alex.

Pengembangan tanaman jarak sebagai energi alternatif yang dilakukan Indocement bisa jadi inspirasi bagi produsen semen yang lain. Jika semua perusahaan semen melakukan hal yang sama, tentu bisa menghemat batu baradalam jumlah besar. Selain menguntungkan secara ekonomi, hal ini tentu berdampak pada lingkungan karena mengurangi pemanasan global secara signifikan. Selama ini kita mengetahui pemanfaatantanaman jarak sebagai oli dan minyak tanah. Ternyata, jarak juga bisa dimanfaatkan dalam proses produksi semen.

Investor asing
Potensi tanaman jarak di Indonesia yang sangat besar menarik minat investor asing untuk berinvestasi. Setidaknya lima perusahaan asal Cina sudah siap menanamkan modal di sektor perkebunan dan pertanian untuk mengembangkan bahan bakar nabati (biofuel) di Indonesia dengan nilai investasi sekitar 500 juta dolar AS.

‘’Biofuel berbahan baku tanaman jarak sudah mulai dikembangkan di Nusa Tenggara Timur (NTT),’’ kata Duta Besar Indonesia untuk Cina, Sudrajat, seperti dikutip Republika beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, pengembangan budidayatanaman jarak di NTT dilakukan dengan menggandeng perusahaan dalam negeri, dan akan dikembangkan ke sejumlah wilayah lain bagian timur Indonesia. Selain dari tanaman jarak, perusahaan yang berasal dari Shenzen dan Shanghai tersebut juga mengembangkan biofuel dari kelapa sawit. ‘’Selain untuk keperluan pabrik biofuel di dalam negeri, hasil tanaman jarak dan bahan baku kelapa sawit dari Indonesia diharapkan juga bisa memenuhi refinery biofuel di Cina,’’ ujar Sudrajat. jar

Sumber: Republika

Air Laut Bisa Jadi Bahan Bakar?


John Kanzius, seorang pensiunan salah satu stasiun tv berusia 62 tahun dan juga seorang broadcast engineer, pada medio 2007 berhasil mengejutkan dunia dengan penemuan bahan bakar dari air garam/air laut

Dalam siaran berita di First Coast News , Kanzius mendemonstrasikan bagaimana ia menyalakan larutan garam dengan bantuan alat pembangkit gelombang radionya. Anda dapat mengakses demontsrasi Kanzius di website penyedia streaming video youtube.com. Silahkan klik: http://www.youtube.com/watch?v=h6vSxR6UKFM

Kanzius adalah seorang kreatif yang mengembangkan alat radio terapi untuk kanker di laboratorium garasi-nya. Awalnya, Kanzius sekedar ingin mengetes apakah alat pembangkit gelombang radio yang dibuatnya itu bisa digunakan untuk memisahkan garam (desalinate) dari larutan air garam. Hasil yang diperoleh malah justru membuatnya terkejut, larutan garam itu menyala ketika dipapar pada gelombang radio frekwensi tinggi.

Metode radio terapi kanker John Kanzius dilakukan dengan menggunakan gelombang radio berenergi tinggi (high-energy radio wave) yang akan menghancurkan sel kanker. Sebelumnya, sel kanker diberi “tanda” menggunakan partikel nano (satu nano meter = sepermilyar meter). Partikel tersebut dipanasi dengan pancaran gelombang radio pada suhu dimana sel kanker tersebut dapat dimatikan. Metode ini bersifat non-invasive dan dapat digunakan tanpa perlu tambahan chemotherapy yang menyakitkan ataupun radiasi. Untuk metode penyembuhan kanker menggunakan gelombang radio, Kanzius telah memiliki paten yang disebut Enhanced Systems and Methods for RF-Induced Hyperthermia.

Temuan penggunaan pembangkit gelombang radio untuk digunakan menghasilkan energi dari larutan garam, Kanzius bersedia menjual hak patennya. Ia berniat menggunakan uangnya untuk dana penelitian penyembuhan kanker yang ditekuninya.
Anggapan para kalangan yang skeptis adalah bahwa temuan ini masih perlu dipertanyakan. Cukup efisienkah energi pembangkit gelombang radio jika dibandingkan dengan energi yang dihasilkan oleh air garam?

Tentu saja ini menjadi pertanyaan yang krusial. Nisbah produktifitas energi adalah ukuran terpenting dalam eksploitasi sumber energi. Nisbah ini adalah perbandingan energi yang dihasilkan dengan energi yang diperlukan. Semakin besar dari satu nilainya, berarti semakin ekonomis pemanfaatan sumber energi tersebut.

Bagaimanapun juga, penemuan ini memberikan titik cerah krisis energi yang melanda dunia. Setelah jaman minyak, mungkin sebentar lagi kita akan memasuki jaman air laut sebagai penggerak ekonomi dunia.

Siapa tahu?

www.energiterbarukan.net

Pembangkit Litsrik Tenaga Bakteri


Spesies tertentu Desulfitobacteria tak hanya membersihkan limbah tapi juga menghasilkan listrik. Para ilmuwan telah lama mempelajari bakteri yang dapat membersihkan limbah beracun. Salah satunya bakteri yang menjadikan limbah sebagai makanannya. Jenis bakteri tertentu ternyata tidak hanya memakan limbah, tapi juga menghasilkan listrik. Saat ini telah ditemukan bakteri yang makan racun 24 jam selama seminggu sekaligus menghasilkan listrik. Penemuan ini telah dipresentasikan pada Pertemuan Umum ke 105 American Society for Microbiology.

Spesies tertentu Desulfitobacteria tak hanya membersihkan limbah tapi juga menghasilkan listrik. Para ilmuwan telah lama mempelajari bakteri yang dapat membersihkan limbah beracun. Salah satunya bakteri yang menjadikan limbah sebagai makanannya. Jenis bakteri tertentu ternyata tidak hanya memakan limbah, tapi juga menghasilkan listrik. Saat ini telah ditemukan bakteri yang makan racun 24 jam selama seminggu sekaligus menghasilkan listrik. Penemuan ini telah dipresentasikan pada Pertemuan Umum ke 105 American Society for Microbiology.

"Bakteri tersebut mampu menghasilkan listrik secara terus-menerus dan pada tingkat tertentu dapat digunakan untuk menjalankan peralatan listrik berdaya rendah," kata Charles Milliken dari Universitas Kedokteran Carolina Selatan. Penelitian ini dilakukan bersama koleganya Harold May.

"Selama bakteri dipasok bahan bakar (limbah), dapat dihasilkan listrik selama 24 jam sehari," lanjutnya. Penemuan ini disampaikan Selasa (7/6/07) dalam Sidang Umum American Society of Microbiology.

Penelitian baru terhadap Desulfitobacteria berhasil mengungkap kemampuannya untuk menghancurkan dan mengatasi polutan yang paling bermasalah antara lain PCB (Polychlorinated biphenyl) dan beberapa larutan kimia.

"Bakteri ini memiliki kemampuan metabolisme yang sangat berbeda dengan yang lain, misalnya makanan yang dapat dikonsumsi," ungkap Millikan. Artinya, bakteri tersebut dapat mengubah berbagai jenis limbah dalam jumlah besar sebagai sumber listrik. Menurutnya, teknologi ini dapat digunakan untuk membantu reklamasi pengairan yang tercemar dengan membersihkan limbah sekaligus menghasilkan listrik.

Bakteri menjalankan fungsi yang berguna saat berada pada kondisi spora, tahap perkembangan yang tahan terhadap panas ekstrim, radiasi, dan minimnya air. Sifat-sifat yang dimiliki organisme ini, sangat cocok untuk dipekerjakan pada lingkungan yang mustahil dilakukan oleh manusia.

Bukan mustahil, suatu saat akan diciptakan pembangkit listrik tenaga bakteri yang selain merupakan sumber energi terbarukan juga menjadi solusi bagi kesehatan lingkungan karena mampu menguraikan berbagai limbah berbahaya.

So....siapa tahu?
:)

Aw/livescience.com

Berita singkat on "March 2009"

Intel Kembangkan Processor 6 Core

Intel akan mengembangkan kelanjutan Nehalem, dengan 6 core. Dibuat dari base Wesmere 32nm dengan nama Gulftown dan dikeluarkan untuk tahun depan. Intel belum mau memberikan informasi untuk Gulftown ke publik. Gulftown dikatakan mengunakan Hyperthreading sehingga procesor thread menjadi 12 core. Gulftown akan mendapat tambahan instruksi baru, sehingga setiap core akan lebih cepat sedikit dibandingkan versi terdahulu.

Nokia Rilis Ponsel 4G Tahun 2010

Raksasa vendor ponsel asal Finlandia, Nokia, telah menyiapkan LTE (long term evolution) sebagai layanan 4G yang diadopsi. Vendor ponsel terbesar dunia itu, kini tengah menggodok sejumlah perangkat ponselnya yang berbasis LTE untuk diluncurkan pada 2010. Hal itu disampaikan senior manager of technology marketing Nokia James Harper pada pertemuan Portable Computer and Commnications Association di San Francisco beberapa waktu lalu.

Corsair Rilis Casing PC

Corsair yang terkenal dengan memorinya akan menampilkan produk casing dengan warna hitam. Memiliki ukuran 24 x 24 x 9 inch, dengan cat powder coating berwarna hitam. Casing belum diberikan nama, hanya detail yang tercatat bahwa casing dibuat dengan material metal dan bagian panel depan dari aluminium.

Google meluncurkan Iklan Adsense Expandable

Adsense, Anda sudah mulai tidak asing bukan? Layanan iklan di hasil pencarian google atau di jaringan content publisher di Google ini sangat populer karena harga yang terjangkau dan kemudahannya untuk memasang iklan maupun menampilkan iklan sebagai publisher.

Barusan saja Google telah meluncurkan inovasi baru terkait dengan produk iklan Adsense yaitu iklan yang bisa dibesarkan atau expandable ads, tipe baru iklan yang bisa ditampilkan pada iklan di Adsense. Jenis iklan ini adalah iklan media yang kaya sehingga dapat ditampilkan lebih besar dari ukuran aslinya apabila pengunjung melakukan klik.

Hal ini memungkinkan ruang yang lebih leluasa bagi iklan sehingga memungkinkan informasi lebih detail dan interaksi yang lebih baik dengan pengunjung yang tertarik. Sebagai contoh, iklan ini dapat menampilkan cuplikan film, klip game, atau jenis tampilan yang bervariasi untuk promosi produk.

Expandable ad akan dilayani sebagai iklan pihak ketiga dan akan dibuat oleh vendor rich media yang tersertifikasi dari Google untuk pengiklan display yang terkemuka dalam jaringan Google. Dan sebagaimana iklan Google lain, publisher akan mendapat penghasilan berdasar cost-per-click (CPC) atau cost-per-impression (CPM). Perlu diingat bahwa iklan ini akan dibayar apabila pengunjung mengunjungi halaman target iklan, dan bukan saat mengklik iklan aslinya untuk menampilkan expandable ad tersebut.

Inovasi Google ini tentu akan lebih melebarkan pasar Google dalam iklan online yang juga akan menguntungkan bagi para publisher yang bergabung di dalamnya karena jenis iklan ini cukup menarik bagi para pengunjung.


www.beritateknologi.com
www.ketok.com

Google App Engine Sudah Pasang Harga


Google App Engine yang merupakan layanan Google di mana para pengembang biasa menggunakan secara gratis saja sekarang sudah mulai pasang harga. Hal ini merupakan kabar gembira karena layanan gratis yang disediakan di mana para pengembang dapat menggunakan infrastruktur google untuk membangun aplikasi web dibatasi dalam sumber daya maupun kapasitas penyimpanan. Untuk kapasitas hanya 500 mb dan untuk sumberdaya komputasi serta bandwith dibatasi sampai 5 juta page view sebulan.

Dalam 90 hari ke depan, layanan gratis tidak berubah fasilitasnya tetapi berikutnya akan dikurangi jatah sumberdayanya namun akan ditambah kapasitas penyimpanannya sebesar 1 Gb.

Skema harga baru Google App Engine:

* $0.10 per CPU core hour. Ini adalah waktu aktual penggunaan CPU
* $0.10 per GB bandwidth incoming, $0.12 per GB bandwidth outgoing. Harga ini mencakup trafik dari dan ke pengguna, antara aplikasi dan server eksternal dan data yang dikirim melalui Email API
* $0.15 per GB data yang disimpan per bulan
* $0.0001 per penerima email yang dikirim aplikasi

Aplikasi populer yang sudah menggunakan Google App Engine saat ini adalah BuddyPoke, Lingospot, Best Buy’s Giftag.com, dan Mental Floss.

Ingin tahu lebih jauh tentang Google App Engine? Silakan klik http://appengine.google.com/

www.beritateknologi.com