Kepayahan Hadapi Pembajakan, Microsoft Luncurkan Software Anti-Piracy

Dalam hal inovasi, Microsoft memang masih merajai penjualan pasar software di dunia. Namun, masalah pembajakan dan pemalsuan, sepertinya Microsoft sedikit kepayahan dalam menangani kasus penjualan illegal tersebut, tidak sedikit kerugian yang harus diderita oleh perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

Untuk menanggulangi kerugian yang lebih besar lagi, Microsoft mengumumkan untuk melakukan perang terhadap pembajakan tersebut. Dan, salah satu aksinya yang mereka beri nama Hari Anti Pembajakan Dunia tersebut, rencananya Microsoft akan menjual piranti lunak tersebut yang dilengkapi dengan sistem anti-piracy, sehingga setiap produk yang mereka jual, bisa dipastikan tidak akan bisa dibajak, apalagi dipalsukan.

Kampanye ini akan dimulai di 49 negara, melalui kerjasama dengan aparatur penegak hukum di masing-masing negara tersebut. Setelah itu, langkah selanjutnya, perusahaan ini berencana menjual perangkat software mereka yang terbaru dilengkapi dengan sistem anti-piracy tersebut. Microsoft sendiri akan merilis software antipembajakan ini di tiga negara, yaitu Turki, Brazil, dan Italia. Karena dirasa, ketiga negara tersebut, sangat peduli dalam melindungi konsumennya dari pembajakan dan pemalsuan.

“Software anti-piracy ini, bisa saya pastikan yang tercanggih. Apalagi dalam menghadapi perdagangan dunia, di bidang Bisnis, dan ekonomi yang tidak menentu ini, kita tidak mau industri illegal merajalela,” ujar David Finn, General Konsul Microsoft untuk urusan Anti-pembajakan dan Pemalsuan.

Seperti yang diberitakan Vnunet, Rabu (22/10/2008), kedepannya, Microsoft akan bekerja keras untuk menghentikan jaringan pembuat software bajakan dan palsu di dunia. Sehingga, para konsumen dan pelaku bisnis dapat terlindungi dari perdagangan illegal ini.

Hampir sebagian besar perangkat komputer yang menggunakan Microsoft di PC-nya, sebagian besar merupakan software bajakan atau sengaja di palsukan. Konsumen sendiri ada yang tidak tahu software yang mereka gunakan tersebut palsu, namun, tidak jarang yang memang sengaja memakai yang bajakan, karena dirasa lebih murah. Dengan diluncurkannya software anti-piracy ini, kecil kemungkinan para pembajak, akan mencopy dengan mudah. (Sumber : Okezone)

Microsoft Pertegas Larangan Pembajakan Software


Anti Suryaman, Licence Compliance Manajer PT Microsoft Indonesia di Surabaya, telah menegaskan bahwa Microsoft akan melakukan kampanye “Fair Play” di beberapa mall di Indonesia, guna melawan penjualan software palsu (counterfeiting), yang disinyalir sudah sekitar 40 persen yang merajalela. Bahkan harga yang ditawarkan oleh penjual pun cukup tinggi untuk satu barang software palsu, tambahnya.

Fair Play digelar secara serentak di 49 negara di seluruh dunia, termasuk ke Singapura, Indonesia dan Thailand dan Malaysia, dengan logo "3 E" yaitu "education, enforcement, engineering". Edukasi dilakukan dengan menginformasikan masyarakat tentang perlunya perangkat lunak asli demi kepentingan pengguna. "Enforcement" dilakukan dengan mendukung penegakan hukum dalam menghadapi pembajakan dan pemalsuan. Sedangkan "engineering" agar perangkat lunak makin sulit dipalsukan atau dibajak.

Program Fair Play akan dijalankan selama 3 bulan mulai bulan Oktober hingga akhir Desember 2008, ke kota besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, Medan, Makassar dan Batam. Dalam acara di Hi-Tech Mall Surabaya tersebut, Microsoft telah membagikan 10 komputer kepada beberapa LSM.

Sementara itu, sebuah studi yang dilakukan dalam rangka Fifth Annual BSA dan oleh IDC Global Software Piracy, bulan Mei lalu menyebutkan bahwa kerugian ekonomi secara global akibat pembajakan software mencapai hampir USD 50 miliar di tahun 2007. Sedangkan David Finn, associate general counsel untuk "Worldwide Anti-Piracy and Anti-Counterfeiting" dari Microsoft menyatakan bahwa pihaknya sedang mengidentifikasi jaringan software bajakan nternasional untuk menghentikan tindakan mereka dan melindungi para konsumennya. (h_n)

Heni BeritaNET.com, 23 Oktober, 2008

Google Rilis Kode Open Source


Google pada hari Selasa kemarin, telah merilis kode open-source code yang akan menjadi power sistem operasi di ponsel Android dan akan mengundang programmer luar Android untuk mengembangkan fitur mereka sendiri. "Hari ini adalah hari besar untuk Android, Open Handset Alliance, dan komunitas open source," tulis Dave Bort, engineer software Google, pada source.android.com, situs di mana telah tersedia kode open source untuk di-download.

"Semua pekerjaan kami telah dituangkan ke dalam platform mobile ini, dan sekarang tersedia secara resmi, gratis, sebagai Android Open Source Project. Kini semua telah lengkap perangkat lunak end-to-end ini dapat bekerja di setiap konfigurasi hardware. Adakah ide bagus untuk fitur baru? Tambahkan! Sebagai project open source, langkah terbaik adalah semua orang dapat berkontribusi untuk Android dan mempengaruhi pelaksanaannya.", ujar Bort.

Yang diharapkan dari peluncuran Android adalah open source akan tiba di Android Market berbasis T-Mobile G1, yang menjadi salah satu cara Google untuk menjual Apple iPhone. Pihak Google yang bermarkas di Mountain View, California, telah meluncurkan smartphone pertama dari apa yang diharapkan menjadi platform Android. Android, yang diberi harga USD 179, USD 20 lebih murah dibandingkan dengan iPhone 3G. Android sendiri telah dijual di Amerika Serikat pada hari Rabu, di Inggris pada awal Nopember lain, di Eropa dan negara-negara lain yang dilayani oleh operator telekomunikasi T-Mobile pada awal tahun 2009.

G1 menawarkan banyak fitur dari iPhone dan RIM BlackBerry termasuk sebuah layar sentuh yang mirip dengan iPhone, sebuah trackball navigasi, browsing Internet dengan kecepatan tinggi, Wi-Fi, email, IM dan pesan text. Google berharap untuk mendirikan Android sebagai sistem operasi standar untuk ponsel dan untuk meningkatkan kualitas web browsing untuk pengguna handset. Hal ini akan semakin meningkatkan trafik ke situs web perusahaan.
Google juga telah mengadakan acara tahunan "Android Developer Challenge" dan akan memberikan hadiah lima juta dolar untuk programmer platform Andorid paling inovatif. Android yang diberi kode "G Phone" dapat dimasuki aplikasi apapun dari pengembang, sementara iPhone hanya dapat menggunakan software dari Apple. (h_n)

Heni BeritaNET.com, 24 Oktober, 2008

Telepon Murah Bahkan Gratis Menggunakan Skype versi 4.0

Skype, pembuat teknologi telepon murah bahkan gratis telah meluncurkan skype versi 4.0. Pemimpin web komunikasi Skype memulai pengujian kepada masyarakat umum pada hari Rabu pada software terbaru untuk membuat percakapan telepon menjadi murah atau gratis.

Tes versi 4.0 memperbolehkan para pemakai untuk menempatkan foto yang lebih besar dari versi sebelumnya, untuk mendorong pemanggil untuk lihat dan dilihat.

Skype 4.0 juga menyertakan corak untuk para pemakai yang mengerti tentang teknis yang dideteksi oleh setting komputer, ketersediaan bandwidh dan koneksi audio atau devices video untuk membuat menjadi lebih mudah.

Skype megizinkan pemakai untuk berkomunikasi dengan dunia internasional, di kebanyakan negara biayanya gratis dan menghubungi dari komputer sky-equipped atau telepon ke landlines atau menelepon pada tingkat tarif yang murah. Skype mendapatkan penghasilan sebesar $382 juta pada tahun 2007 dan Wall Street analis mengharapkan puncaknya pada tahun 2008 ini sebesar $500 juta.

Selama usia tahun ke-5 pelayanan Skype telah terhitung 309 juta pemakai mulai dari akhir Maret, dan 12 juta para pemakai bersama pada jam sibuk setiap hari. Para pemakainya dapat mengirimkan dari komputernya pesan cepat dan pesan teks ke telepon, berbagi data besar atau bercakap-cakap via telepon video.

"Para pemakai Skype sedang berkomunikasi di banyak gaya berbeda, sering pada waktu yang sama," yang dikatakan Josh Silverman, veteran eBay eksekutif dimana sebagai President Skype pada tahun ini.

"Kita pikir ini adalah waktunya untuk perangkat lunak untuk turut serta," seperti yang dikatakan oleh Silverman." Sekarang video sungguh membawa semua gaya komunikasi itu." lanjutnya.

Pertumbuhan ketenaran video-call itu telah berlangsung, di samping fakta bahwa versi Skype perangkat lunak yang ada membuat fitur video susah untuk ditemukan. Para pemakai harus memulai dengan panggilan kepada seorang teman, kemudian tekan tombol find untuk menambahkan video untuk panggilan.

Michael Bartlett, Direktur Skype produk manajemen untuk Windows, berkata Skype insinyur sudah merancang teknologi kompresi data yang memungkinkan percakapan suara dengan kualitas yang kaya, bandwith percakapan yang diperlukan minimum 2 kb/s dan untuk video 6kb/s.

Versi 4.0 mengambil keuntungan dari kecepatan rata-rata lebih cepat sekarang dapat mencapai kecepatan 256 kb/s atau lebih baik, ia berkata. Untuk full screen video calls skyp 90 kb/s idealnya, ia menambahkan.

Skype akan memposting artikel lebih lanjut di dalam webnya, para pemakai windows diharapkan menguji Skype versi 4.0 di webnya.

Andi Gunawan BeritaNET.com, 20 Juni, 2008 10:45:00

Wi-Fi Hotspot Mudahkan Akses Internet


Wi-Fi hotspot adalah tempat layanan access point yang dapat memudahkan user untuk menggunakan Wi-Fi untuk koneksi Internet. Wi-Fi hotspot dapat menjadi tempat tujuan di mana Wi-Fi terkoneksi di dalamnya. Wi-Fi menjadi sangat populer baik untuk para pebisnis, di rumah, remaja dan sebagainya. Oleh karenanya, semua alat elektronik, seperti laptop, notebook, PDA telah membangun fasilitas Wi-Fi di dalamnya khusus untuk akses Internet. Wi-Fi telah dipertimbangkan sebagai alternative di LAN (Local Area Network).

Wi-Fi hotspot biasanya juga terdapat di tempat-tempat umum, seperti hotel berbintang, café, airport, stasiun kereta api, dan lain sebagainya. Kebanyakan Wi-Fi hotspot tersedia gratis bagin para pengguna yang berada di dekat titik hotspot. Satu titik hotspot merupakan suatu tempat di mana terdapat satu atau lebih access point yang dapat terkoneksi dengan Internet sebagai langkah kemudahan untuk para pengguna.

Jika user ingin menggunakan computer laptop atau notebook dalam hotspot Wi-Fi, maka user dapat meminta wireless LAN card, sebagai pengganti broadband router. Sebuah broadband router akan dibutuhkan jika user ingin menggunakan laptop di rumahnya untuk koneksi wireless. Hal lain yang penting dalam penggunaan Wi-Fi hotspot yakni user bisa mendapatkan account dari penyedia layanan Wi-Fi dengan tujuan untuk mendapatkan akses Wi-Fi. Wireless broadband router atau wireless LAN dapat dibeli di banyak toko online di Internet atau offline. Banyak provider yang menawarkan produk Wi-Fi seperti “wireless minutes”, “wireless kits” dan LAN card.

Ketika user bekerja pada public domain, user harus memperhatikan keamanan Wi-Fi hotspot. Wi-Fi hotspot selain gratis, juga dapat dinikmati oleh setiap orang yang sudah terkoneksi. Keamanan Wi-Fi hotspot menjadi pertimbangan yang penting terutama ketika berada dalam public hotspot, yang dapat mengarah kepada pencurian baik online atau offline. User yang bekerja menggunakan laptop di public hotspot, harus waspada dengan adanya pencurian laptopnya. Selain itu, user juga dapat melakukan aturan yang simple seperti enkripsi file yang digunakan untuk email dan transfer data. User harus memastikan telah terkoneksi dengan access point yang otentik dan mematikan file sharing selama transfer data atau kirim email.

Hal mendasar yang mungkin perlu diperhatikan user adalah laptop setidaknya memiliki password yang terlindungi, sistem laptop juga telah diupdate dan menggunakan software antivirus. Selain, itu, laptop perlu dilengkapi dengan sistem firewall dan memastikan keamanan email dengan https dan VPN (Virtual Private Network). (h_n)


Diskusikan berita ini di Diskusi BeritaNET.com

Menggali Fenomena Maraknya Hotspot

Sudah bukan hal baru lagi bagi kita saat melihat pengunjung mall dengan antusias melahap berita dari Internet melalui laptop di depannya, dengan hanya ditemani sebotol teh atau camilan. Atau sekelompok mahasiswa yang menghabiskan waktunya di lingkungan kampus demi 'gratisan' Internet setiap hari. Namun jika kita cermati dengan baik, sebenarnya apakah sasaran utama dari penyediaan layanan ini pada ruang publik kita?

---

Memang ada banyak sekali alasan untuk suatu pihak memasang hotspot pada lokal area bisnisnya. Sebut saja kampus, karena institusi pendidikan ini mempunyai tujuan paling ‘mulia’ dalam pemasangan hotspot. Tujuan utama suatu kampus dalam menyediakan layanan hotspot tentu saja untuk memperluas akses civitas akademikanya terhadap informasi global melalui Internet, disamping mungkin juga mengembangkan komunitas e-learning yang mereka miliki. Walaupun tidak bisa dipungkiri juga terselip aspek bisnis dalam motivasinya. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sejauh mana ketepatan layanan ini mencapai sasarannya? Benarkah dalam sebuah kampus, era Internet kabel sudah harus digantikan oleh hotspot. Ataukah hanya sekedar sebagai strategi bisnis dalam persaingan dunia pendidikan yang kian ketat?

Seperti yang kita tahu, sejak banyaknya kampus menyediakan layanan hotspot, memang kampus tersebut berhasil menjadi 'rumah kedua' bagi sebagian mahasiswa. Namun sebenarnya untuk alasan apakah mereka betah berlama-lama tinggal di kampus dengan laptop atau PDA-nya, mungkin harus dikaji lebih dalam. Yang jelas tidak sepenuhnya motivasi mereka untuk 'tinggal di kampus' terkait dengan tugas kampus yang harus dikerjakannya. Banyak diantaranya yang memanfaatkannya sekedar karena 'gratis'. Karena seperti yang diketahui bersama, biaya komunikasi di Indonesia, termasuk untuk koneksi Internet, masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Itulah mengapa para mahasiswa ini lebih memilih 'gratis' di kampus, daripada 'bayar' di luar. Tentu saja semua itu sangat rasional.

Pastinya sebuah kampus sudah mempertimbangkan kemungkinan seperti tersebut di atas, sebelum mereka memutuskan untuk memasang hotspot. Jika sudah dapat menduga, mengapa juga mereka tetap memasangnya? Tak lain adalah karena pertimbangan aspek bisnis, karena seperti yang kita tahu, dunia pendidikan pun saat ini merupakan lahan bisnis yang potensial. Untuk dapat bersaing menjadi sebuah perguruan tinggi papan atas, tentunya tak semata kualitas pendidikan yang harus diperhatikan. Aspek fasilitas kampus merupakan salah satu faktor penentu layak tidaknya sebuah perguruan tinggi disebut 'bergengsi'. Bayangkan jika sebuah perguruan tinggi ternama sekelas UGM atau UI tidak mempunyai hotspot. Apa kata dunia? Itulah mengapa saat ini banyak kampus berlomba memperbaiki infrastrukturnya, termasuk infrastruktur IT-nya.

Lalu bagaimana dengan pemasangan hotspot pada suatu pusat keramaian? Seperti yang banyak kita lihat saat ini, banyak ruang publik yang menyediakan fasilitas hotspot. Untuk yang satu ini, alasannya sangat mudah ditebak, tak lain dan tak bukan adalah aspek bisnis semata. Ya, sebuah ruang publik yang menyediakan hotspot pastilah akan menarik bagi para surfer untuk mendatanginya, dan para surfer ini biasanya berasal dari ekonomi menengah ke atas. Ini merupakan suatu nilai tambah bagi proses marketing suatu pusat keramaian. Entah itu hotspot yang bersifat free hingga hotspot yang berbayar sekalipun kenyataannya tetap merupakan hal yang menarik, apalagi untuk kalangan muda di kota-kota besar, yang didominasi oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai penjuru daerah. Tentu saja mereka merupakan target market yang potensial. Hitung saja sudah berapa pusat perbelanjaan maupun hiburan di sekitar kita yang memasang fasilitas ini, mulai dari Mall hingga kafe-kafe, semua berlomba memperlengkapi diri dengan fasilitas ini. Tak lain hanyalah untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin untuk memperlancar bisnis mereka masing-masing.

Jadi sebenarnya hal terpenting dari fenomena maraknya pemasangan hotspot saat ini adalah bukan untuk apa mereka memasangnya, namun bagaimana kita memanfaatkannya. Orang yang memakai layanan tersebut hanya untuk sekedar mengetahui gossip artis dan film terkini tentunya tidak akan mendapat manfaat yang sama dengan orang yang memakainya untuk bekerja melihat harga saham di pasaran terkait dengan berita terbaru kebijakan pemerintah. Begitu juga dengan mahasiswa, walaupun sama-sama mendapat akses gratis di kampus, tergantung dengan bagaimana mereka akan memanfaatkannya.(dna)


Diskusikan berita ini di Diskusi BeritaNET.com