Energi Alternatif Dari Pesisir Pantai Papua


Buah Bitanggul Bandung - Ada yang menarik selama Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan di Aula Timur ITB. Buah Bitanggul yang selama ini tumbuh liar di pesisir pantai Papua, ternyata di tangan mahasiswa Universitas Cendrawasih dapat dijadikan biodiesel.

Apa itu buah bitanggul? Pohonnya biasa dibuat sebagai bahan bangunan rumah. Daunnya seperti daun jambu biasa dan biasanya dijadikan obat mata. Bentuk buahnya mirip buah jambu batu yang masih muda, padat, warnanya hijau, dan tidak berbau.

Buah yang bernama latin Umpilum ini, diyakini oleh Marcshell Morrin, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Cendrawasih, sebagai salah satu bahan baku membuat energi alternatif. Ia menjelaskan biji buah bitanggul bisa menghasilkan biodisel.

Mulanya biji buah Bitanggul dijemur seharian hingga kering. Setelah itu dibungkus dengan kertas saring. Setelah didiamkan dalam sejam, lalu dimasukkan ke dalam tabung. Setelah itu, biji buah bitanggul yang telah dibungkus dalam kertas diberi cairan Petrolium eter.

Air yang menetes dari kertas saring tersebut sudah menjadi biodiesel. Air yang berwarna merah tersebut, lalu diuapkan agar berubah menjadi warna kuning bening agar terlihat seperti solar.

"lima buah Bitanggul dapat menjadi 25 mililiter solar dalam waktu dua jam," ujarnya yang ditemui di sela seminar energi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Selasa (17/3/2009).

Dengan penemuan ini, Marcsheel berharap bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan energi alternatif, khususnya Bahan Bakar Minyak. Ia mengatakan nelayan di Papua selama ini sulit membeli solar akibat melambungnya harga solar yang mencapai Rp 45 ribu per liter.

Marcshell Morrin, mengatakan buah-buah bitanggul tumbuh liar sepanjang pantai Papua. Jumlahnya bisa mencapai ribuan pohon dalam satu kilo meter.

"Potensinya sangat besar sekali untuk Papua, bisa menolong masyarakat Papua yang kesulitan membeli solar yang mencapai Rp 45 ribu per liter," ujar Marcshell

Marchshell mengungkapkan, penelitian ini baru sebatas penelitian internal Universitas Cendrawasih. Pemerintah provinsi Papua belum mengetahui tentang penelitian buah Bitanggul. Dengan mengikuti pameran energi dan Konferensi Energi Nasional Mahasiswa Indonesia, Marchshell dan peneliti lainnya dapat memperkenalkan kepada publik.

"Karena penelitian ini baru dimulai bulan Januari lalu dan kami tidak tahu bagaimana caranya memberitahu pemprov. Dengan mengikuti pameran ini diharapkan pemprov dapat melirik hasil penelitian kami," ujar Marcshell yang mengaku telah mencoba temuannya pada mesin mobil.(rks/ern)


sumber: detik.com