Mikrohidro Atasi Kemiskinan di Desa

Kebutuhan listrik dirasakan sangat vital bagi masyarakat. Setiap barang elektronik di abad 21 ini pasti menggunakan energi listrik, contohnya televisi, radio, komputer dan lain-lain. Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Berdasarkan kajian ada hubungan linear antara pemakaian energi listrik perkapita dengan Gross Domestic Product (GDP) perkapita. Dengan kata lain pembangunan modern suatu negara tidak lepas dari konsumsi energi listriknya.

Saat ini globalisasi sudah menyebar ke seluruh dunia. Indonesia sudah 63 tahun merdeka, namun belum mampu mencukupi energi listrik sendiri. Sebanyak 35 persen dari jumlah penduduk indonesia atau sekitar 87, 5 juta jiwa diketahui hidup tanpa pelayanan listrik, dan bisa dikatakan mereka tinggal hampir semuanya tinggal di pedesaan. Jangankan untuk memenuhi listrik pedesaan untuk memenuhi listrik di perkotaan saja sudah susah, bahkan di ibukota negara sendiri sering terjadi pemadaman listrik.

Sementara kita sedang sibuk-sibuknya untuk berbenah di sana sini untuk mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga tapi di sisi lain kita di hadapi masalah tentang ketersediaan listrik. Jangankan untuk kebutuhan lain untuk seluruh penduduk negara ini saja susah. Pengadaan pasokan energi juga mengalami banyak kendala. Sudah bukan rahasia lagi bahwa pembangkit listrik di negara ini berasal dari energi fosil. Cadangan sumber energi fosil seperti minyak dan batubara yang banyak digunakan untuk pembangkit tenaga listrik kelak akan habis. Kebutuhan bensin 20 tahun ke depan diperkirakan akan meningkat 5 kali lipat dari tahun 2002 menjadi 48 juta kiloliter. Kebutuhan solar yang di gunakan untuk PLTD akan meningkat menjadi 4,3 kali lipat atau menjadi 56 juta kiloliter. Sementara itu, produksi minyak bumi Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun.

Kebutuhan energi listrik ini diperkirakan akan meningkat dengan laju pertumbuhan penduduk dan industri. Dan diperkirakan hingga tahun 2020 pemerintah baru bisa memenuhi pasokan listrik menjadi 90 persen jumlah penduduk. Ditengah kondisi finansial PLN yang kurang mendukung rasanya akan bertambah sulit bagi penduduk pedesaan terutama di desa terpencil akan sulit terealisasi. Melihat kondisi seperti ini maka pengadaan energi alternatif untuk pedesaan sangat perlu untuk di lakukan.

Berbagai alternatif telah dilakukan untuk pengadaan energi listrik. alam indonesia yang melimpah di topang dengan posisi di khatulistiwa maka Indonesia sudah cukup layak untuk mencari sumber energi alternatif yang baru. Namun dalam pengadaan energi listrik efesiensi pengadaannya patut diperhitungkan mengingat ketersediaan sumber energi di tempat energi itu diperlukan. Misalnya energi geothermal, Indonesia merupakan negara ”Arab Saudinya” geothermal karena hampir 40 persen sumber energi geothermal dunia ada di indonesia. Walaupun sumber daya geothermal Indonesia besar namun tidak semua wilayah Indonesia mengandung geothermal. Di samping itu investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga ini mambutuhkan dana yang cukup besar. Mengingat wilayah Indonesia penyebaran penduduknya banyak di pedesaan maka diperlukan sumber energi yang murah dan mudah diperoleh. Oleh karena itu yang menjadi pilihan bagi kita salah satunya adalah energi mikrohidro. @yc

Sumber : Newsletter IMIDAP